Setelah Rapat Paripurna DPR menyepakati RAPBNP 2013, bentrokan yang tadinya hanya berlangsung antara mahasiswa dan polisi, mulai melibatkan warga.
Tawuran yang terjadi itu berlangsung di tiga titik, yaitu depan kampus Universitas Muhammadiyah Makassar Jalan Sultan Alauddin, depan kampus Universitas Islam Negeri Alauddin di jalan yang sama hanya berjarak 1 kilometer, dan di depan kampus Universitas Negeri Makassar di Jalan Andi Pangerang Pettarani yang jaraknya juga 1 kilometer dari kampus UIN.
Tidak hanya perang batu. Polisi yang dibantu warga yang balas melempar tidak ada habisnya. Anak panah yang dilesatkan mahasiswa dari katapel pun banyak menelan korban luka, tidak hanya dari warga dan polisi, mahasiswa juga luka-luka.
Polisi yang menembakkan gas air mata bahkan sudah tidak dihiraukan lagi oleh mahasiswa.
"Kami tidak takut dengan gas air mata, bahkan senjata. Kami hanya meminta pemerintah memerhatikan rakyat kecil. Kenapa tiba-tiba menaikkan harga BBM setelah menurunkannya tiga kali. Dulu sudah pernah Rp6.000 per liter, kenapa diturunkan? Karena kepentingan politik? Janganlah mempermainkan rakyat kecil!" ujar Basir, salah satu pengunjuk rasa di UNM yang wajahnya penuh pasta gigi untuk melawan semprotan gas air mata.
sumber : www.metrotvnews.com
0 comments:
Post a Comment